Pengalaman Terakhir Yang Tidak Menyenangkan , Ketinggalan Pesawat !!

Hari ini adalah terakhir berada di Jogja, karena besok harus melanjutkan aktifitas untuk berkerja di salah satu perusahaan swasta yang ada di kota Bengkayang
Pagi hari suasana di Jogja sangat cerah, saya dan istri pun berangkat untuk membeli oleh-oleh yang ada di pasar Bantul, sampai di sana ternyata oleh-oleh yang di cari telah habis
Yah habis, kemana lagi kita mencarinya?? Tanya saya ke Istri
Cari di tokoh oleh-oleh langganan ibu saja. . Jawab istri
Kami berdua pun menuju toko yang dimaksud, ternyata tidak begitu jauh dari rumah, dan kami membeli beberapa oleh-oleh
Bapak sih pesannya dodol sama geplak ? Ungkap saya ke istri
Mbak, dodol 3 kg sama geplak 2 kg ya. . pesan istri kepada orang toko
Sambil orang toko menimbang pesanan tadi saya pun mencari makanan lainnya seperti keripik belut dan satu kotak bakpia
Setelah pesanan terkumpul sekalian minta di packing ke yang jaga toko
Pakai kotak saja ya mbak . . .kata saya
Setelah semua siap dan dibayar, kami pun lansung pulang ke rumah menggunakan sepeda motor, saat perjalanan pulang cuaca mulai mendung seperti sebentar lagi akan turun hujan
Benar saja baru sampai di depan rumah, hujan pun mulai turun. Tiba di rumah sayapun menyiapkan barang yang akan di bawa kedalam koper untuk pakaian, dan oleh oleh tadi di packing kedalam kardus
Setelah semua selesai kami pun berkumpul di teras rumah sambil melihat album foto pernikahan yang baru jadi
Jam pun telah menunjukkan jam 11 siang, saya pun lansung beristirahat, (karena nanti akan melakukan perjalan panjang dari Jogja ke Pontianak dilanjutkan dari Pontianak ke kota Sambas dan besoknya harus ke kota Bengkayang lagi. . yang terdipir di benakku)
Saya tertidur dengan pulas, diiringi irama dari butiran hujan yang jatuh ke atas atap seng
Pa. . . Bangun sudah jam 2 sore . . . istri saya membangunkan
Oh iya . . sambil lihat jam di Hp
Saya pun bergegas untuk mandi, karena memang jadwal penerbangan saya jam 05.10 (Sore) Wib
Setelah berpamitan dengan orang tua, saya pun di antar oleh istri ke bandara menggunakan sepeda motor, namun saat di perjalanan di jalan parangteritis (oh ya. . rumah istri saya di bantul), gerimis pun turun
Setelah menggunakan mantel kami pun melanjutkan perjalanan karena memang jam sudah hampir jam 3 sore
Saya memacu sepeda motor dengan cepat karena yang ada di dalam benak (jangan sampai ketinggalan ni), namun apalah daya, niat hati pengen cepat namun saat sudah di jalan ringroad selatan selalu di berhentikan oleh traffic ligh (lampunya merah)
Sepertinya bakalan tidak terkejar. . . ungkap saya ke istri sambil lihatkan jam
Terkejar kok . . kata istri untuk menyakinkan
Akhirnya sampai juga di flyover janti, dari flyover janti ke bandara sekitar 2,5 km lagi
Ternyata 2,5 km itu adalah perjalannya yang sangat lama, turun dari flyover jalan pun mulai dipadati oleh mobil dan sepeda motor yang mengarah ke arah bandara
aduuhh bakalan ketinggalan benar ni gumuh dalam hati
Di traffic light pertama di jalan solo - yogya itu pun kami terhenti lagi karena polisi sedang merekayasa lalu lintas, titikan air terus menimpa kami di tengah jalan
Semakin dekat dengan bandara, jalanan semangkin padat lajunya motorpun semakin melambat bahkan hampir tidak bergerak
ini benar - benar tidak terkerjar [kecawa] . . . sambil melihatkan jam ke istri saya
jam 04.05 ya, sempat kok, pasti sempat, kan dekat lagi . . . istri saya meyakinkan
Rasa deg-degkan makin menjadi jadi di dalam hati, karena waktu memang sudah tinggal beberapa menit
Semaikin dekat dengan bandara, mobil dan sepeda motor seperti tumpah di jalanan sangat padat sehingga traffic light pun sudah tidak berfungsi, karena diatur manual oleh bapak polisi (salut sama bapak polisi, di saat hujan deras meraka pun tetap memberikan pelayanan)
Laju sepeda motor pun semankin labat, bahkan sering tidak bergerak
Setelah sampai di persimpangan bandara kami pun lansung masuk dan memarkirkan sepeda motor lalu mengambil troli untuk membawa barang
Sambil berlari lari kami menuju ke terminal keberangkatan, hujan pun masih belum berhenti dengan derasnya
Tiba di terminal keberangkatan kami mendengar :
Sound Effect: *ringing bells’ sounds* Final call, passengers with a flight number of ** *** to Pontianak, please proceed to Gate 4. Thank you.
Itu panggilan terakhir, itu penerbangan saya, saya semakin buru-buru untuk masuk ke ruang check In
Saya lansung menuju ke ruang Check In, dan menyerahkan tiket kode booking dan kartu identitas saya
maaf pak ini sudah tidak bisa di proses . .. . ungkap petugas check In
Kenapa? sambung saya
Pintu pesawat sudah tutup dan sebentar lagi akan take off . . . ungkap petugasnya
Saya pun mengambil kembali kartu identitas saya, dan keluar . . .
Tidak bisa lagi, ketinggalan . . . kata saya kepada istri yang masih menunggu di luar
Yudah tidak apa apa mau bagaimana lagi, cari aja penerbangan besok . . kata istri
Saya pun mulai mencari penerbangan besok untuk tujuan pontianak, ternyata masih ada
Masih ada ni, di jam yang sama. jam 05.10 Wib. tapi harganya mahal sekali. . . . kata saya
ngak apa apa, namanya juga udah hari H baru pesan, untung masih ada . . . ungkap istri
Ini namanya harga bisnis tapi rasa ekonomi . . . timpal saya
Saya pun memesan tiketnya dan kembali pulang ke rumah.
Besoknya alhamdulilah saya bisa pulang ke Pontianak.
Mari Diskusi